DIGITAL TRANSFORMATION

Digital Transformation
Gambar 1

PENGERTIAN


   Tranformasi itu adalah irreversible change atau perubahan satu arah, sehingga Digital Transformation adalah suatu proses perubahan ke masa depan (irreversible change) yang didasari pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara signifikan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan atau korporasi (Prof. Richardus Eko Indrajit). Transformasi diperlukan karena perkembangan teknologi yang terjadi secara pesat, banyaknya aplikasi yang menggunakan teknologi maju guna memudahkan berbagai layanan kepada konsumen dan perkembangan manusia yang dikenal sebagai generasi milenial menginginkan berbagai kemudahan dalam transaksi maupun dalam mendapatkan pelayanan terbaik dan penggunaan teknologi dalam kehidupan generasi milenial sehari-hari.

RESIKO JIKA TIDAK MELAKUKAN TRANSFORMASI DIGITAL


   Mengikuti transformasi digital tentu akan banyak memberikan perubahan pada jalannya bisnis. Untuk itu, ada baiknya jika transformasi digital dimulai dari pola pikir yang sudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang kian canggih setiap harinya. Dan ketika sebuah perusahaan tidak melakukan transformasi digital maka ada beberapa resiko yang dapat mereka derita, yaitu :

  1. Konsumen atau pelanggan akan pergi, karena konsumen atau pelanggan membutuhkan layanan yang cepat, mudah dan dapat diandalkan. Semuanya itu akan didapatkan oleh konsumen atau pelanggan jika perusahaan berani melakukan transformasi digital.
  2. Perusahaan akan kehilangan pemasukan tambahan dari berbagai peluang.
  3. Perusahaan saingan akan bermunculan dengan layanan yang reliable yang dapat menyebabkan perusahaan bangkrut. 
   Pada praktiknya, banyak bisnis atau perusahaan yang gagal dalam mengikuti transformasi digital, sebab beranggapan bahwa teknologi merupakan satu-satunya hal utama yang harus dipelajari. Padahal, teknologi tersebut merupakan alat yang akan kita manfaatkan untuk membantu bisnis dalam menghadapi tantangan dan persaingan. Dengan begitu, agar transformasi digital berjalan efektif, kita harus lebih dulu menentukan misi utama yang akan dituju dengan menggunakan teknologi tersebut. Transformasi digital berarti juga membutuhkan manajemen perubahan dalam rangka mencapai misi utama tadi. Oleh karena itu, transformasi digital yang efektif hanya dapat dicapai dengan komitmen penuh pada seluruh komponen bisnis dan perusahaan.


HAL-HAL YANG HARUS DI TRANSFORMASIKAN


   Transformasi Digital merupakan bagian proses dari teknologi yang tinggi, yang mana juga merupakan perubahan yang berkaitan dengan penerapannya pada seluruh aspek kehidupan yang terdapat dalam masyarakat. Dan pada akhirnya Digital Transformation merupakan penggambaran secara total atau secara keseluruhan efek digitalisasi dalam masyarakat. Transformasi tersebut dipandang sebagai tahap ketiga dari teknologi digital, diawali dengan Kompetensi Digital – Penggunaan Digital – Transformasi Digital, dengan penggunaan serta kemampuan transformatif yang menginformasikan kesadaran digital.
   Sehingga dengan adanya transformasi digital yang merubah gambaran total sebuah bisnis kedepannya, kita juga perlu merubah beberapa hal berikut :
  1. Perubahan Mindset, Bagaimana pola pikir kita berubah dari yang manual ke otomatis yang dilakukan oleh teknologi. Jadi, apa yang dapat dilakukan dengan teknologi jangan lagi kita melakukannya dengan manual. Seperti melakukan digitalisasi pada layanan-layanan, produk, proses dan sumber daya yang ada pada perusahaan dengan maksimal. Dengan tetap melakukan validasi data yang akurat dan berkualitas berdasarkan/ berorientasi terhadap pelanggan untuk mengambil setiap keputusan.
  2. Perubahan Manusia, Bagaimana setiap individu dalam perusahaan baik itu dari dewan direksi sampai karyawan biasa harus merubah pola pikir dan pola kerja. Dimana setiap individu tersebut dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan cara kerja baru yang lebih efektif. Sehingga setiap individu dalam perusahaan diharuskan dapat selalu belajar hal-hal baru dan tidak pernah puas dalam mempelajari hal-hal baru tersebut.
  3. Perubahan Budaya, Bagaimana setiap unit yang ada pada perusahaan harus berhenti bekerja hanya khusus dibidangnya saja yang membuat proses dan layanan tercipta melamban. Sehinggan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan terhambat dan akan mengakibatkan pelanggan pergi kepada perusahaan saingan.Jadi agar tidak terjadinya hal tersebut, setiap unit yang ada pada perusahaan dituntut harus merubah budaya kerjanya dengan bekerja sama dalam tim, menghilangkan sekat-sekat yang menghalangi, tetap memperbaiki apa saja hal-hal yang merusak kerja sama tim dan setiap unit dituntut untuk lebih kritis dan terus berinovatif.
  4. Perubahan Proses, Bagaimana sebuah perusahaan merubah proses yang selama ini terjadi menjadi sebuah proses yang dapat diandalkan. Seperti merancang proses bisnis sesuai dengan kebutuhan pelanggan, melakukan merekayasa ulang terhadap semua proses yang dimiliki saat ini dengan cara Eliminasi, Simplifikasi, Integrasi dan Automatisasi (ESIA), mengukur kecepatan proses bisnis dengan menggunakan paramater yang biasa diterapkan seperti parameter waktu, biaya dan kualitas, kemudian jangan pernah sekali-kali perusahaan ragu untuk melakukan Benchmarking demi mendapatkan perubahan proses yang tepat pada perusahaan.
  5. Perubahan Teknologi, Bagaimana sebuah perusahaan menggunakan teknologi yang tepat guna bagi mereka. Teknologi yang selalu berubah dan maju menuntut sebuah perusahaan untuk mampu mengikuti perubahan tersebut sehingga perusaan dituntut untuk mampu menggunakan teknologi berbasis (IR) Industrial Revolution 4.0 seperti Big Data, Cloud Computing, (IOT) Internet Of Things dan lain sebagainya. Dan dalam penggunaan teknologi ini, sebaiknya perusahaan bekerja sama dengan mitra teknologi yang kompeten melalui jalur partnership. Kemudian merancang lingkungan dan arsitektur (ekosistem) teknologi yang cepat, lincah serta fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan yang sering terjadi.
   Gambar 2

   Transformasi tersebut telah menciptakan peluang sekaligus tantangan, yang mana perusahaan harus bisa bersaing terhadap perusahaan lain yang merupakan pesaing dengan cara mengambil keuntungan dari rendahnya kendala dalam penyediaan teknologi baru.

Sumber :
2. Gambar 3 (diakses pada 29 Maret 2020)
3.  Gambar 2 (diakses pada 29 Maret 2020)


Komentar

Postingan Populer