I.O.T. (Internet Of Things), Teknologi yang sering dipakai tapi tak dikenal

   Apa itu IoT - Internet of Things
   
PENGERTIAN

  I.o.T. merupakan teknologi terbaru yang akhir-akhir ini sering dibahas pada era 4.0. Teknologi ini sering kita lihat pada film-film Science Fiction pada tahun 1960an sampai sekarang seperti Star Trek, Star Wars, Terminator series dan masih banyak film-film lainnya. Tapi saat ini hal-hal yang sering kita lihat pada film-film tersebut telah terealisasikan beberapa diantaranya seperti pengamatan lalu lintas melalui cctv, penggunaan drone, penggunaan otomatisasi pintu garasi, dan masih banyak lagi hal lainnya yang sering kita gunakan. 

   Perkembangan I.o.T. sendiri tidak lepas dari perkembangan teknologi Internet dan juga perkembangan akan gaya hidup manusia jaman sekarang, dimana menuntut serba instan dan mudah. Sekarang, berbagai peralatan / mesin telah dilengkapi dengan kecanggihan teknologi yang dapat memudahkan pekerjaan kita sehari-hari. Mulai dari mobil pintar (smart car) yang bisa berjalan sendiri ke berbagai tujuan tanpa pengemudi manusia, hingga mesin pintar seperti Alexa yang bisa berbunyi mengingatkan kita untuk melakukan ini dan itu sesuai jadwal.

   Pengertian I.o.T. (Internet Of Things) atau terjemahannya Internet untuk Segala sendiri adalah konsep komputasi mengenai objek sehari-hari yang terhubung ke internet dan bisa mengidentifikasi diri ke perangkat lain. Sedangkan I.o.T. menurut RFID (Radio Frequency Identification) adalah sebuah istilah yang termasuk dalam metode komunikasi walaupun IoT juga bisa mencakup teknologi sensor lain seperti teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).

SEJARAH

   Pada tahun 1990, John Ramkey dengan Simon Hackett melakukan kerja sama untuk membuat perangkat yang berupa pemanggang roti dan terhubung ke internet dengan jaringan TCP atau IP serta dikendalikan dengan Basis Informasi Manajemen Protokol Manajemen Jaringan Sederhana (SNMP MIB) dengan satu kontrol untuk menghidupkan daya, tetapi manusia tetap harus yang memasukkan rotinya ke perangkat itu. Pada tahun 1999, perangkat ini dikembangkan dengan ditambahkannya sebuah interop atau robot derek kecil yang juga bisa dikendalikan lewat internet dan memungkinkan mampu mengambil dan menjatuhkan roti ke dalam perangkat tersebut.

   Masih di tahun 1999, Kevin Ashton yang merupakan direktur eksekutif Auto ID Centre MIT menciptakan The Internet of Things. Ia juga menemukan peralatan berbasis RFID (Radio Frequency Identification) global dengan sistem identifikasi di tahun yang sama. Penemuan ini bisa disebut sebagai sebuah lompatan besar dalam komersial I.o.T. Pada tahun 2000, LG atau Lucky and Goldstar menjadi perusahaan multinasional yang berasal dari Korea Selatan mengumumkan rencana untuk membuat kulkas pintar yang bisa dengan sendirinya menentukan makanan di dalam kulkas tersebut perlu diisi ulang atau tidak.

   Di tahun 2003, RFID (Radio Frequency Indentification) mulai ditempatkan pada tingkat tinggi militer AS dalam Program Savi mereka. Di tahun yang sama pula RFID disebarkan ke seluruh toko agar menjadi lebih besar. Pada tahun 2005, The Guardian, Boston Globe, dan American Scientific yang merupakan arus publikasi utama mengutip banyak artikel mengenai I.o.T. Pada tahun 2008, IPSO Alliance dirilis untuk mempromosikan penggunaan IP atau Internet Protocol dalam jaringan Smart Object serta mengaktifkan Internet of Things.

Pada tahun ini pula penggunaan white space spectrum disetujui oleh FCC. Kemudian pada tahun 2011, IPv6 dirilis sehingga bidang Internet of Things mengalami pertumbuhan besar. Perkembangan ini didukung oleh beberapa perusahaan besar seperti IBM, Cisco, dan Ericson yang mengambil banyak inisiatif dari bidang pendidikan serta komersial dengan I.o.T. teknologi hanya bisa dijelaskan sebagai hubungan antara komputer dan manusia.

CARA KERJA

   I.o.T. bekerja dengan memanfaatkan internet sebagai sarana utama (transportasi) dalam kinerjanya. Sebenarnya I.o.T. juga dapat bekerja dengan memanfaatkan argumen pemrograman, di mana masing-masing perintah argumen dapat menghasilkan interaksi antara mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa jarak yang tidak terbatas. Jadi, pada intinya I.o.T. ini merupakan suatu hal yang berguna untuk menghubungkan semua objek fisik yang ada di kehidupan sehari-hari dengan menggunakan internet.

   Dalam kinerja I.o.T. sendiri mempunyai beberapa prinsip, yaitu :
  1. Big Analog Data, bisa didapatkan dari berbagai macam sumber yang sifatnya alami seperti cahaya, sinyal radio, getaran, suhu, dan sebagainya, serta bisa dihasilkan oleh peralatan mekanis atau elektronik.
  2. Perpetual Connectivity, merupakan konektivitas yang terus-menerus menghubungkan perangkat ke Internet. I.o.T. yang selalu terhubung dan aktif dapat memberikan tiga manfaat utama seperti monitor, maintain dan  motivate.
  3. Real time, sebenarnya dimulai dari sensor atau saat data diperoleh. Real time untuk IoT tidak dimulai ketika data mengenai switch jaringan atau sistem komputer.
  4. Spectrum of Insight, berasal dari data I.o.T. yang berkaitan dengan posisinya dalam lima fase data flow yaitu real time, in motion (bergerak), early life, at rest (saat istirahat), dan arsip.
  5. Immediacy versus Depthdengan berbekal komputer dan solusi IoT di era digital ini, akan ada pertukaran antara kecepatan dan kedalaman yang kita dapatkan. Artinya, seseorang bisa langsung mendapatkan “Time-to-Insight” pada analitik yang belum sempurna seperti perbandingan suhu atau transformasi Fourier cepat untuk menentukan apakah memutar roda pada trem akan menyebabkan kecelakaan.

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN

   Dalam penggunaan teknologi apa pun pasti akan selalu ada yang namanya Keuntungan dan kekurangan, hal ini pun tak luput dalam menggunakan I.o.T.

Keuntungan
  1. Konektivitas
  2. Fleksibilitas
  3. Efisiensi
  4. Kemudahan
Kekurangan
  1. Harus selalu terhubung dalam jaringan internet
  2. Penggunaan kuota internet yang agak boros
  Adapun tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan dalam mengkonfigurasi I.o.T. adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasinya sendiri. Mengapa itu menjadi sulit dan problematik? Ini sebenarnya dikarenakan jaringannya sangatlah kompleks. Selain itu, I.o.T. juga sesungguhnya sangat perlu suatu sistem keamanan yang cukup ketat. Disamping masalah tersebut, biaya pengembangan I.o.T yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalannya. Ujung-ujungnya, pembuatan dan pengembangannya bisa berakhir gagal produksi.

Sumber :

Komentar

Postingan Populer